Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kupas Tuntas Al-Ma'tsurat Al-Shughra (Bag.3 dari 3 tulisan)

Bedah derajat hadits al-Ma'tsurat

21. Doa Ke-21 : Membaca Sayyidu al-Istighfār, yaitu Doa Perlindungan dari Keburukan Akibat Perbuatan Sendiri, dan Permohonan Ampun 3 Kali
Doa tersebut adalah sebagai berikut :
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
"Ya Allah Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku dalam perjanjian dengan-Mu, ikrar kepada-Mu, yang akan aku laksanakan dengan segala kemampuanku, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa-apa yang telah aku lakukan, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau."


a. Hadits tentang Sayyidu Al-Istighfār
Hadits yang menyebutkan mengenai doa ini hanya di temukan pada konteks doa pagi dan sore hari, serta tidak ditemukan konteks lain.
Adapun hadits yang menyebutkannya adalah sebagai berikut:
6306- حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ ، حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ بُشَيْرِ بْنِ كَعْبٍ الْعَدَوِيِّ ، قَالَ : حَدَّثَنِي شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم سَيِّدُ الاِسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي اغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ قَالَ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ.
"Menceritakan kepada kami Abu Ma`mar, menceritakan kepada kami Abdul Warits, menceritakan kepada kami Al-Husain, menceritakan kepada kami Abdullah bin Buraidah, dari Busyair bin Ka`ab Al-`Adawi, ia berkata, menceritakan kepada kami Syaddad bin Aus, dari Nabi SAW, bahwa Beliau bersabda,"Sayyidu Al-Istigfar adalah Engkau membaca," "Ya Allah Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku dalam perjanjian dengan-Mu, ikrar kepada-Mu, yang akan aku laksanakan dengan segala kemampuanku, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa-apa yang telah aku lakukan, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau."Barangsiapa yang membacanya pada pagi hari, dan ia meninggal pada hari tersebut sebelum sore hari, maka ia termasuk ahli surga. Barangsiapa yang membacanya pada awal malam dengan yakin kepadanya dan ia meninggal pada tersebut malam sebelum subuh, maka ia termasuk ahli surga."[1]
b. Analisis Kualitas Sanad
Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari bab Afdhalu al-Istigfār, no.6306;[2] Abu Dawud bab Mā Yaqūl Idzā Asbaha, no.5070;[3] Tirmidzi bab Mā Jā'a Fī al-Du`ā' Idzā Asbaha, no.3393;[4] an-Nasa'i bab al-Isti`ādzah Min Syarri Mā Shana`a, no.5522;[5] Ibnu Majah bab Mā Yad`ū bihī al-Rajulu Idzā Asbaha, no.3872.[6]
Kehadiran Imam Bukhari dan Kitab Shahihnya dalam jalur periwayatan hadits ini membuat penulis merasa tidak perlu lagi untuk menelitinya lebih lanjut baik dari segi sanad maupun matan. Karena para ulama hadits menyatakan bahwa hadits-hadits yang bersumber dari kitab Shahih Bukhari merupakan hadits yang tidak diragukan lagi keshahihannya.
Ibnu Sholah menyatakan bahwa Kitab Shahih Bukhari dan Kitab Shahih Muslim adalah kitab yang paling shahih sesudah Kitab Allah SWT, yaitu Al-Qur'an.[7]
Imam Al-Bukhari menyatakan bahwa beliau tidak memasukkan  ke dalam kitab shahihnya kecuali hadits-hadits yang shahih.[8]
22. Doa Ke-22 : Membaca Doa Permohonan Ampun 3 Kali
Redaksi doa tersebut adalah sebagai berikut:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
"Aku memohon ampun kepada Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Hidup dan sealu terjaga, dan aku bertaubat kepada-Nya"
a. Hadits tentang istigfar 3 kali
1. Sebagai doa yang dibaca ketika akan tidur pada malam hari
Tirmidzi bab Mā Jā'a Fī ad-Du`ā'i Idzā Awā Ilā Firasyihī, no.3397;[9]
2. Rasulullah SAW membacanya 100 kali setiap hari
Ibnu Majah bab al-Istighfār, no.3815.[10]
3. Mendapat Ampunan sebanyak apa pun dosa bagi yang membacanya
Abu Dawud bab Fī al-Istighfār, no.1517.[11]
4. Dibaca 3 kali pagi dan sore
Tidak ditemukan hadits yang memerintahkannya secara khusus, hal ini karena kalimat istigfar adalah bacaan doa yang dapat dibaca kapanpun, baik pagi atau pun sore, siang atau pun malam.
b. Analisis kualitas sanad hadits
Diriwayatkan oleh Abu Dawud bab Fī al-Istighfār, no.1517;[12] Tirmidzi bab Mā Jā'a Fī al-Du`ā' Idzā Awā Ilā Firasyihī, no.3397;[13] Ibnu Majah bab al-Istighfār, no.3815.[14]
Hadits ini shahih melalui jalur yang disebutkan oleh Ibnu Majah, hal ini karena perawi-perawi yang disebutkan oleh Ibnu Majah adalah perawi-perawi yang disebutkan dalam Kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
c. Analisis kualitas matan
Matan hadits ini adalah matan yang shahih, hal ini karena penulis tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat merusak keshahihan matan hadits pada matannya.[15]

23. Doa Ke-23 : Membaca Shalawat Kepada Nabi SAW 10 Kali
Shalawat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد.
"Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah limpahkan shalawat kepada Nabi Ibrahim, dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Nabi Muhammad, dan keluarga Nabi Muhammad, sebagai Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Nabi Ibrahim, dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia"

a. Hadits tentang shalawat kepada Nabi SAW
Secara umum, perintah bershalawat kepada Nabi SAW adalaha salah satu perintah yang disebutkan di dalam Al-Qur'an, sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi (Muhammad SAW). Hai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah atasnya dan kirimkanlah salam." (Al-Ahzab : 56)
Adapun hadits yang menyebutkan perintah bershalawat secara umum adalah sebagai berikut:
3370- حَدَّثَنَا قَيْسُ بْنُ حَفْصٍ ، وَمُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ ، قَالاَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ ، حَدَّثَنَا أَبُو فَرْوَةَ مُسْلِمُ بْنُ سَالِمٍ الْهَمْدَانِيُّ ، قَالَ : حَدَّثَنِي عَبْدُ اللهِ بْنُ عِيسَى سَمِعَ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي لَيْلَى قَالَ لَقِيَنِي كَعْبُ بْنُ عُجْرَةَ فَقَالَ أَلاَ أُهْدِي لَكَ هَدِيَّةً سَمِعْتُهَا مِنَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقُلْتُ بَلَى فَأَهْدِهَا لِي فَقَالَ سَأَلْنَا رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللهِ كَيْفَ الصَّلاَةُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ عَلَّمَنَا كَيْفَ نُسَلِّمُ قَالَ قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد.
"Menceritakan kepada kami Qais bin Hafsh dan Musa bin Ismail, mereka berdua berkata, menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad, menceritakan kepada kami Abu Farwah Muslim bin Salim Al-Hamdani, ia berkata, menceritakan kepadaku Abdullah bin Isa, bahwa ia mendengar Abdurrahman bin Abi Laila berkata, Ka`ab bin `Ujrah menemuiku dan berkata,"Maukah kamu aku tunjukkan hadiah yang aku dengar dari Rasulullah SAW ? Abi Laila berkata,"Ya." Maka ia berkata, kami bertanya kepada Rasulullah SAW,"Ya Rasulullah! Bagaimana cara kami memberi shalawat kepadamu dan keluargamu ? karena Allah telah mengajarkan kepada kami bagaimana cara memberi salam kepadamu. Maka Beliau bersabda,"Katakanlah," "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah limpahkan shalawat kepada Nabi Ibrahim, dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Nabi Muhammad, dan keluarga Nabi Muhammad, sebagai Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Nabi Ibrahim, dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."[16]

b. Analisis kualitas sanad
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari bab al-Shalāħ `Alā an-Nabī, no.3370;[17] Muslim bab al-Shalāh `Alā an-Nabī, no.405;[18] Abu Dawud bab asl-Shalāħ `Alā an-Nabī, no.978;[19] Tirmidzi bab Mā Jā'a Fī Shifaħ al-Shalāħ `Alā an-Nabī, no.483; an-Nasa'i bab al-Amru bi al-Shalāti `Alā an-Nabī, no.1285;[20] Ibnu Majah bab al-Shalāħ `Alā an-Nabī, no.904.[21]
Sebagaimana telah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya, penulis tidak melakukan kajian lebih dalam terhadap hadits-hadits yang di dalamnya terdapat periwayatan Imam Bukhari atau pun Imam Muslim, karena kehadiran keduanya dalam jalur periwayatan hadits sudah merupakan hujjah yang menjamin keshahihan hadits tersebut, baik dari segi sanad ataupun matan.

24. Doa Ke-24 : Membaca Tasbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir 100 Kali
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
"Maha Suci Allah, Segala puji bagi Allah, Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar."

a. Hadits tentang tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir
1. Disebut sebagai 4 kalimat yang paling utama
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari pada awal bab Idzā Qāla Wallāhi Lā Atakallamu al-Yaum.[22]
2. Sebagai 4 kalimat yang sangat disukai oleh Nabi SAW
Muslim bab Fadhlu al-Tahlīl wa al-Tasbīh, no.2137;[23] Tirmidzi bab Aiyu al-Kalamu Ahabbu Ila Allah, no.3597.[24]
3. Sebagai pengganti membaca Al-Qur'an bagi orang yang tidak mampu membaca Al-Qur'an
Abu Dawud bab Mā Yujzi'u al-Ummīya wa al-A`jamīya Min al-Qirā'ati, no.832;[25] an-Nasa'i bab Mā Yajza'u Min Al-Qirā'ah Li Man Lā Yuhsinu al-Qur'an, no.924.[26]
4. Setiap kalimatnya menumbuhkan sebuah pohon di surga bagi yang membacanya
Ibnu Majah bab Fadhlu At-Tasbih, no.3807;[27]
5. Setiap kalimatnya mendapat 20 kebaikan dan menghapus 20 kesalahan
Imam Ahmad bab Musnad Abī Hurairah, no.8012.[28]
6. Dibaca 100 kali pada waktu pagi dan sore hari
Dalam hal ini tidak ditemukan anjuran khusus dalam hadits Nabi SAW. Akan tetapi, berzikir dengan kalimat tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir, serta kalimat tayyibah lainnya mendapat perintah langsung dalam Al-Qur'an, dengan jumlah bilangan zikir yang tidak dibatasi. Sebagaimana dalam firman Allah SWT:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا # وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
"Hai orang-orang yang beriman, bersikirlah kepada Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang hari."[29]

b. Analisis kualitas sanad hadits
Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari pada awal bab Idzā Qāla Wallāhi Lā Atakallamua al-Yaum;[30] Muslim bab Fadhlu al-Tahlīl wa al-Tasbīh, no.2137;[31] Abu Dawud bab Mā Yujzi'u al-Ummīya wa al-A`jamīya Min al-Qirā'ati, no.832;[32] Tirmidzi bab Aiyu al-Kalamu Ahabbu Ila Allah, no.3597;[33] an-Nasa'i bab Mā Yajza'u Min al-Qirā'ah Li Man Lā Yuhsinu al-Qur'an, no.924;[34] Ibnu Majah bab Fadhlu At-Tasbih, no.3807;[35] Imam Ahmad bab Musnad Abī Hurairah, no.8093.[36]
Penulis tidak melakukan penelitian lebih mendalam mengenai hadits ini, sebab di dalamnya terdapat Imam Bukhari dan Imam Muslim, sehingga keshahihan hadits ini dari segi sanad ataupun matan tidak perlu dipertanyakan kembali.




25. Doa Ke-25 : Membaca Doa Pujian terhadap kekuasaan Allah 10 kali
Doa yang dimaksud adalah sebagai berikut;    
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan bagi-Nya segala puji, dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
a. Hadits tentang doa pujian terhadap kekuasaan Allah
1. Bersama dengan kalimat tasbih, tahmid, tahil, dan takbir menjadi bacaan yang di anjurkan ketika bangun shalat malam
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari bab Fadhlu Man Ta`āra Mina al-Laili Fa Shallā, no.1154.[37]
2. Sebagai bacaan setelah shalat fardhu
Muslim bab Istihbābu al-Dzkiri Ba`da al-Shalāh, no.593;[38] Abu Dawud bab al-Tasbīh Bi al-Hashā, no.1504.[39]
3. Sebagai bacaan ketika kembali dari sebuah perjalanan
Tirmidzi bab Mā Jā'a Mā Yaqūlu `Inda al-Qafūli Mina al-Hajji wa al-`Umrah, no.950.[40]
4. Disebut sebagai kalimat terbaik yang pernah diturunkan kepada Nabi SAW dan Nabi-nabi sebelumnya
Diriwayatkan oleh Tirmidzi, no.3585.[41]
5. Dianjurkan untuk dibaca 100 kali pada pagi dan sore hari
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut :
3468- حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مُوسَى الأَنْصَارِيُّ ، قَالَ : حَدَّثَنَا مَعْنٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا مَالِكٌ ، عَنْ سُمَيٍّ ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ قَالَ : لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ، يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ ، كَانَتْ لَهُ عِدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ ، وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ ، وَكَانَ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ.
"Menceritakan kepada kami Ishaq bin Musa Al-Anshari, ia berkata, menceritakan kepada kami Ma`an, menceritakan kepada kami Malik, dari Sumayya, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Barangsiapa yang membaca," "Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan bagi-Nya segala puji, dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu." Seratus kali pada pagi hari, maka akan ditulis baginya sepuluh ganjaran, dituliskan baginya seratus kebaikan, diampunkan darinya seratus kesalahan, baginya perlindungan pada hari itu dari godaan syaitan hingga sore hari, dan tidak aka nada yang memiliki keutamaan yang ia dapatkan, kecuali seseorang yang membacanya lebih banyak dari itu.[42]
b. Analisis kualitas sanad
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari bab Fadhlu Man Ta`āra Min al-Laili Fa Shallā, no.1154;[43] Muslim bab Istihbābu al-Dzkir Ba`da al-Shalāh, no.593;[44] Abu Dawud bab al-Tasbīh Bi al-Hashā, no.1504;[45] Tirmidzi bab Mā Jā'a Mā Yaqūlu `Inda al-Qafūli Mina al-Hajji wa al-`Umrah, no.950;[46] an-Nasa'i bab al-Taħlīl Ba`da al-Salām, no.1339;[47] Ibnu Majah bab Mā Yad`ū Bihi al-Rajul Idzā Asbaha, no.3867.[48]
Dalam periwayatan hadits ini, Imam Bukhari dan Imam Muslim kembali muncul. Dengan kata lain hadits ini adalah hadits muttafaq `Alaih, yaitu hadits yang keshahihannya disepakati oleh dua imam hadits besar, yaitu Imam Bukhari, dan Imam Muslim. Oleh sebab itu, penulis merasa tidak perlu lagi melakukan telaah lebih mendalam terhadap keshahihan hadits ini.

26. Doa Ke-26 : Membaca Doa Persaksian dan Permohonan Ampun Kepada Allah 3 Kali
Doa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
"Maha Suci Engkau Ya Allah, Segala puji bagi-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu, dan aku bertobat kepada-Mu."
a. Hadits tentang doa persaksian dan permohonan ampun kepada Allah
1. Sebagai kafarat majelis
Diriwayatkan oleh Abu Dawud bab Fī Kafarati al-Majlisu, no.4857;[49] Tirmidzi bab  Mā Yaqūlu Idzā Qāma Min al-Majlisi, no.3433;[50] an-Nasa'i bab Nau`un Ā'khar Min Adz-Dzikri Ba`da al-Taslīm, no.1344;[51]
2. Sebagai bacaan setelah wudhu
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah bab Mā Yad`ū bihī al-Rajulu Idzā Fargha Min al-Wudhū', no.29893;[52]
3. Sebagai kalimat yang banyak dibaca oleh Nabi SAW sebelum beliau wafat
Diriwayatkan oleh Thabrani dalam al-Mu`jam al-Shaghīr bab Man Ismuhū Abdurrahmān, no.677.[53]
4. Sebagai bacaan ketika waktu pagi dan sore hari 3 kali
Dalam hal ini tidak ditemukan hadits yang menyebutkannya secara khusus.
b. Analisis kualitas sanad hadits
Diriwayatkan oleh Abu Dawud bab Fī Kafarah al-Majlis, no.4857;[54] Tirmidzi bab  Mā Yaqūlu Idzā Qāma Min al-Majlis, no.3433;[55] an-Nasa'i bab Nau`un Ā'khar Min al-Dzikr Ba`da al-Taslīm, no.1344;[56]; al-Darimi bab Fī Kafarati al-Majlis, no.2658 ;[57]
Dalam jalur periwayatan yang disebutkan oleh Imam an-Nasa'i, terdapat perawi yang disebutkan dalam Shahih Bukhari, yaitu Urwah, Khalid bin Imran, dan Abu Salamah al-Khuza`i.
Adapun mengenai Khallad bin Sulaiman, Ibnu Abi Hatim menyebutkan bahwa `Ali bin al-Husain bin al-Junaid ditanya mengenainya, beliau menjawab ia adalah seorang yang tsiqah.[58]
Mengenai Muhammad bin Ishaq al-Shāghāni, Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa ia dan ayahnya mendengar hadits darinya, dan ia adalah seorang yang kuat haditsnya, jujur, serta bagian dari para hafiz hadits.[59]
Dengan demikian, sanad hadits ini shahih melalui jalur an-Nasa'i.
c. Analisis kualitas matan
Menurut pengamatan penulis, matan hadits ini terbebas dari masalah yang dapat menyebabkan rusaknya keshahihan matan, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Atas dasar ini penulis berkesimpulan bahwa matan hadits ini shahih.
Berdasarkan hasil dari analisis sanad dan matan, penulis berkesimpulan bahwa hadits ini shahih.
27. Doa Ke-27: Membaca Permohonan Kebaikan Untuk Nabi SAW, Keluarga, Khulafa Al-Rasyidin, Para Sahabat, Tabi'in, dan Semua Orang yang berbuat Baik
Doa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِىِّ ا ْلأُمِّىِّ وَعَلَى الِهِ وِصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا عَدَدَ مَا أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَخَطَّ بِهِ قَلَمُكَ وَأَحْصَاهُ كِتَابُكَ. وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ سَادَاتِنَا أَبِى بَكْرٍ وَ عُمَرَ وَ عُثْمَانَ وَ عَلِىٍّ وَ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَ عَنِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
"Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, hamba-Mu, Nabi-Mu, dan Rasul-Mu, Nabi yang Ummi, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, dan limpahkanlah salam sebanyak yang diliputi oleh ilmu-Mu, dan dituliskan oleh pena-Mu, dan dirangkum oleh kitab-Mu. Dan ridhailah ya Allah, para penghulu kami, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan semua sahabat. Dan juga kepada tabi`in, dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam berbuat baik hingga hari kiamat."
Dengan susunan lafaz seperti ini, tidak ditemukan sumbernya dari kitab-kitab hadits. Doa ini merupakan doa yang disusun oleh Hasan al-Banna, sehingga tidak ditemukan dalam buku-buku yang lain dengan redaksi seperti ini.

28. Doa Ke-28 : Membaca Surat Ali-Imran Ayat 26-27
Ayat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (26) تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ (27)
"Katakanlah,"Wahai Allah, pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau ambil kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di dalam kekuasaan-Mu-lah segala kebaikan, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu (26). Engkau masukkan malam ke dalam siang, dan  Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau member rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa batas perhitungan (27)."

a. Hadits tentang surat Ali-Imran ayat 26-27
Hadits yang menyebutkan tentang ayat ini adalah sebagai berikut:
12792 - حدثنا محمد بن زكريا الغلابي ثنا جعفر بن جسر بن فرقد ثنا أبي عن عمرو بن مالك عن أبي الجوزاء عن ابن عباس : عن النبي صلى الله عليه و سلم قال : ( اسم الله الأعظم الذي إذا دعي به أجاب في هذه الآية من آل عمران { قل اللهم مالك الملك تؤتي الملك من تشاء } إلى آخره.
"Menceritakan kepada kami Muhammad bin Zakariya Al-Ghailani, menceritakan kepada kami Ja`far bin Jasar bin Farqad, menceritakan kepada kami Ayahku, dari `Amru bin Malik, dari Abi Al-Jauza'I, dari Ibnu Abbas, dari Nabi SAW, beliau bersabda,"Nama Allah yang agung, yang dengannya doa diterima ada di dalam ayat ini (Qulil-Lahumma Mālika Al-Mulki ) hingga ke akhir ayat."
b. Analisis Kualitas Hadits
Diriwayatkan oleh al-Thabrani dalam al-Mu`jam al-Kabīr bab Ahādītsu Abdullah Ibnu Abbās, no.12792;[60]
Imam Tirmidzi menyatakan bahwa jalur periwayatan `Amru bin Mālik, dari Abū Al-Jauza'i, dari Ibnu Abbas adalah jalur periwayatan yang paling shahih yang dimiliki oleh Nuh bin Qais.[61]
Mengenai Jasar bin Farqad, Ibnu Abi Hatim menyebutkan bahwa Sa`īd bin `Āmir pernah ditanya mengenainya ia mengatakan bahwa Jasar bin Farqad adalah tsiqah yang terpercaya, serta seorang yang shaleh.[62]
Adapun mengenai Ja`far bin Jasar bin Farqad, al-`Uqaili mengatakan bahwa ia adalah seorang yang dalam hafalan haditsnya sangat idhthirāb (berlawanan dengan periwayatan), dan haditsnya mungkar.[63]
Dengan melihat uraian di atas, penulis berkesimpulan bahwa sanad hadits ini dha`if, dengan dha`if-nya Ja`far bin Jasar bin Farqad.
c. Analisis kualitas matan
Matan hadits ini adalah shahih, meskipun hadits belum penulis temukan pembandingnya dari riwayat yang lain, sebab dalam hal ini al-Thabrani bersendiri dalam meriwayatkannya. Hal ini karena ditemukan adanya anjuran dalam Al-Qur'an yang memerintahkan untuk mengawali doa dengan Asma dan pujian terhadap Allah sebelum berdoa.

29. Doa Ke-29 : Membaca Doa Permohonan Ampun dengan beralihnya siang dan malam
Doa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
أَللَّهُمَّ إِنَّ هذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وَإِدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغَفِرْلِى
"Ya Allah, sesungguhnya saat ini adalah pernulaan malam-Mu, dan berakhirnya siang-Mu, dan suara-suara dari orang-orang yangberdoa kepada-Mu, maka ampunilah aku."
a. Hadits tentang doa permohonan Ampun dengan beralihnya siang dan malam
Doa ini disebutkan dalam hadits berikut:
530 - حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ إِهَابٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْوَلِيدِ الْعَدَنِىُّ حَدَّثَنَا الْقَاسِمُ بْنُ مَعْنٍ حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِىُّ عَنْ أَبِى كَثِيرٍ مَوْلَى أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ عَلَّمَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ أَقُولَ عِنْدَ أَذَانِ الْمَغْرِبِ « اللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وَإِدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ لِى ».
"Menceritakan kepada kami Mu'ammal bin Ihab, menceritakan kepada kami Abdullah bin Alwalid Al-`Adani, menceritakan kepada kami Al-Qasim bin Ma`an, menceritakan kepada kami Al-Mas`udi, dari Abi Katsir hamba sahaya Ummu Salamah, dari Ummu Salamah, ia berkata, Rasulullah SAW mengajariku agar membaca doa ini ketika adzan Magrib tiba," "Ya Allah, sesungguhnya saat ini adalah pernulaan malam-Mu, dan berakhirnya siang-Mu, dan suara-suara dari orang-orang yangberdoa kepada-Mu, maka ampunilah aku."[64]
b. Analisis kualitas sanad
Diriwayatkan oleh Abu Dawud bab Mā Yaqūlu `Inda Adzāni al-Maghribi, no.530;[65] Tirmidzi bab Du`ā'i Ummu Salamah, no.3589;[66] Ibnu Abi Syaibah bab Mā Yud`ā' bihī Idzā Sami`a al-Adzān, no.29250;[67] al-Baihaqi Sunan al-Kubrā bab Mā Yaqūlu Idzā Faragha Min Dzālika, no.1792;[68] al-Hakim no.714;[69] Abu Ya`la bab Musnad Ummu Salamah, no.6896.[70]
Hadits sanad hadits ini shahih melalui jalur yang disebutkan oleh Ibnu Abi Syaibah, semua periwayatnya adalah perawi yang disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.

c. Analisis kualitas matan
Menurut pengamatan penulis, matan hadits ini tidak memiliki masalah yang dapat merusak keshahihan matan. Dengan demikian matan hadits ini shahih.

30. Doa Ke-30 : Membaca Doa Penguat Hati dan Persaudaraan
Doa tersebut adalah sebagai berikut:
أَللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمْ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ قَدِاجْتَمَعَتْ عَلَى مَحَبَّتِكْ وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نَصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا وَاَدِمْ وُدَّهَا وَاهْدِهَا سُبُلَهَا وَامْلأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِىْ لاَيَخْبُوْا وَ اشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الإِْيْمَانِ بِكَ وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ وَأَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِىْ سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ اَللَّهُمَّ آمِيْنُ صَلِّى اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah mengetahui bahwasanya hati-hati ini telah berhimpun dalam mencintai-Mu, telah bertemu untuk ketaatan kepada-Mu, telah bersatu dalam berdakwah kepada-Mu, telah saling berjanji untuk membela syariat-Mu. Maka kuatkanlah wahai Tuhan kami ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya, terangilah ia dengan cahaya-Mu yang tidak pernah padam, lapangkanlah ia dengan keutamaan iman kepada-Mu, dan keindahan bertawakkal kepada-Mu, hidupkanlah ia dengan ma`rifat kepada-Mu, dan matikanlah ia dalam syahid di jalan-Mu, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Kabulkanlah wahai Tuhan kami, dan limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan kepada para sahabatnya."
Doa ini tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadits, doa ini adalah doa yang disusun oleh Hasan Al-Banna dalam Al-Ma'tsurat Al-Sughranya.
*****





















BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan pada temuan selama melakukan penelitian, diketahui bahwa Hasan al-Banna tidak hanya menggunakan doa dan zikir yang bersumber dari hadīts-hadīts Nabi SAW, tetapi juga menggunakan doa-doa yang bukan bersumber dari hadīts Nabi SAW, meskipun jumlahnya sangat sedikit.
Hasil akhir penelitian ini juga menjadi bukti tidak benarnya pernyataan yang beredar di masyarakat bahwa hadīts-hadīts yang menjadi sumber doa dan zikir al-Ma'tsurat al-Shughra sebagian besarnya adalah hadīts-hadīts dhaif.
Adapun uraian hasil akhir penelitian mengenai kualitas hadīts-hadīts doa dan zikir pagi petang yang ada dalam al-Ma'tsurat al-Shugra karya Hasan al-Banna adalah sebagai berikut: 21 doa (70 %) bersumber dari hadits Shahih, 2 doa (7 %) bersumber dari hadits hasan, 5 doa (16 %)  bersumber dari hadits dha`if , 2 doa (7 %) bukan bersumber dari hadits.


[1] Bukhāri, op.cit., Juz 4, hlm.153
[2]Ibid.  
[3] Abu Dāwud, op.cit., Juz 7, hlm.405
[4] Tirmidzi, op.cit., Juz 5, hlm.400
[5] an-Nasa'i, op.cit., hlm.279 (Syamilah)
[6] Ibnu Mājah, op.cit., Juz 2, hlm.1274
[7] Ibnu Sholah, op.cit., hlm.21
[8] Ibid. hlm.20
[9] Tirmidzi, op.cit., Juz 5, hlm.403
[10] Ibnu Majah, op.cit., Juz 2, hlm.1254
[11] Abū Dāwud, op.cit.,  Juz 2, hlm.627
[12] Abū Dāwud, op.cit., Juz 2, hlm.627
[13] Tirmidzi, op.cit., Juz 5, hlm.403
[14] Ibnu Majah, op.cit., Juz 2, hlm.1254
[15] Lihat kembali kriteria penilaian matan pada pembahasan doa ke-19.
[16] Bukhāri, op.cit., Juz 2, hlm.467
[17] Ibid.
[18] Muslim, op.cit., Juz 1, hlm.305
[19] Abū Dāwud, op.cit., Juz 2, hlm.225
[20]  an-Nasa'i, op.cit., hlm.45
[21] Ibnu Mājah, op.cit., Juz 1, hlm.293
[22] Bukhāri, op.cit., Juz 4, hlm.225  
[23] Muslim, op.cit., Juz 3, hlm.1685
[24] Tirmidzi, op.cit., hlm.469 (Syamilah)  
[25] Abū Dāwud, op.cit., Juz 2, hlm.124
[26] an-Nasa'i, op.cit., hlm.143 (Syamilah)
[27] Ibnu Majah, op.cit., Juz 2, hlm.1251
[28]  Ahmad, op.cit., hlm.387 (Syamilah)
[29] Surat al-Ahzab 33: 41-42
[30] Bukhāri, op.cit., Juz 4, hlm.225  
[31] Muslim, op.cit., Juz 3, hlm.1685
[32] Abū Dāwud, op.cit., Juz 2, hlm.124
[33] Tirmidzi, op.cit., hlm.469
[34] an-Nasa'i, op.cit., hlm.143
[35] Ibnu Majah, op.cit., Juz 2, hlm.1251
[36]  Ahmad, op.cit., hlm.457 (Syamilah)
[37] Bukhāri, op.cit., Juz 1, hlm.358  
[38] Muslim, op.cit., Juz 1, hlm.414
[39] Abū Dāwud, op.cit., Juz 2, hlm.618
[40] Tirmidzi, op.cit., hlm.277
[41]  Ibid., hlm.464 (Syamilah)
[42] Tirmidzi, op.cit., no.3468 (Syamilah)
[43] Bukhāri, op.cit., Juz 1, hlm.358  
[44] Muslim, op.cit., Juz 1, hlm.414
[45] Abū Dāwud, op.cit., Juz 2, hlm.618
[46] Tirmidzi, op.cit., hlm.277 (Syamilah)
[47]  an-Nasa'i, op.cit., hlm.69 (Syamilah)
[48] Ibnu Mājah, op.cit., Juz 2,hlm.1272
[49] Abu Dawud, op.cit, Juz 7, hlm.222
[50] Tirmidzi, op.cit, hlm.371 (Syamilah)
[51] an-Nasa'i, op.cit, hlm.71
[52] Ibnu Abi Syaibah, op.cit, hlm.113
[53] Sulaiman bin Ahmad al-Thabrani, al-Mu`jam al-Shagīr, al-Maktabah al-Islami, Beirut, 1985/1405 H, hlm.6 (Syamilah)     
[54] Abu Dawud, op.cit., Juz 7, hlm.222
[55] Tirmidzi, op.cit., hlm.371
[56] an-Nasa'i, op.cit., hlm.71
[57] al-Darimi, op.cit., hlm.367
[58] Ibnu Abi Hatim, op.cit, hlm.365
[59] Ibid, hlm.195
[60] Sulaiman bin Ahmad al-Thabrani,, al-Mu'jam al-Kabir, Maktabah Al-Ulum wa Al-Hukm, 1983, hlm.171 (Syamilah)
[61] Tirmidzi, op.cit., hlm.147 (Syamilah versi 3.28)
[62] Ibnu Abi Hatim, op.cit., hlm.2238
[63] Muhammad bin `Amru bin Mūsā al-`Uqailī, al-Dhu`afā', Cetakan ke-1, Dār al-Maktabah al-`Ilmiyah, Beirut, 1984/1404 H, hlm.187 (Syamilah versi 3.28)

[64] Abu Dawud, op.cit., hlm. 209 (Syamilah)
[65]  Ibid.
[66] Tirmidzi, op.cit., hlm. 466 (Syamilah)  
[67]  Ibnu Abi Syaibah, op.cit., hlm.31(Syamilah)
[68] al-Baihaqi, op.cit., hlm. 410 (Syamilah)
[69] al-Hakim, op.cit., hlm. 199 (Syamilah)
[70]  Abu Ya`la, op.cit., hlm. 323 (Syamilah)

Post a Comment for "Kupas Tuntas Al-Ma'tsurat Al-Shughra (Bag.3 dari 3 tulisan)"